Sosiologi pedesaan
Komunikasi pertanian
(cara berkomunikasi yang efektif dalam
pertanian)
Tahun akademik 2015-2016
Disusun oleh : Irmatussiyam (15.141.0018)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN ( SEMESTER 1 )
UNIVERSITAS
PANCA MARGA KABUPATEN PROBOLINGG0
JALAN YOS SUDARSO PABEAN DRINGU
TLP.(0335) 422715 Fax(0335) 427923
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Komunikasi pertanian yaitu pernyataan antar manusia
yang berkaitan dengan kegiatan dibidang pertanian, baik secara perorangan
maupun secara berkelompok yang sifatnya umum dengan menggunakan lambamg-lambang
tertentu. sedangkan Penyuluh pertanian proses penyampaian informasi dibidang
pertanian agar hasil pertanian meningkat dari tahun ke tahun pentingnya
mempelajari komunikasi pertanian dalam rencana pembangunan nasional yakni
Sebagai alat pembading program-program yang akan dijalakan pada masa yang akan
datang sehingga memiliki program yang dapat diadalkan.
Terdapat beberapa unsur dalam komunikasi pertanian
diantaranya yang pertama adalah komunikator yaitu orang atau petugas yang
tugasnya menyampaikan informasi. Yang kedua Komunikan yaitu orang yang menerima
pesan yang disampaikan oleh komunikator, dan yang ketiga adalah pesan yaitu
semua informasi yang berkaitan dengan bidang pertanian. Dalam komunikasi
komunikan, komunikator , dan pesan tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, karena
komunikator yang memberikan pesan kepada komunikan. Oleh karena itu apa bila
salah satu unsur hilanag maka tidak terjadi komunikasi. Pentingnya komunikasi
pertanian untuk petani kecil yaitu agar pesan yang disampaikan dapat diserap
yang selajutnya diterapka oleh mereka untuk mensejahterakan hidupnya dan
lingkungannya.
Dalam konsep penyuluhan pertanian fungsi pesan bukan
saja merupakan system pedidikan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi
pertanian, tetapi juga untuk mesejahtrakan petai dan keluarganya atau petani da
masyarakat disekelilingnya. Oleh karenaitu, isi pesan dalam komunikasi
pertanian dapat berupa informasi tentang:
-
bagaimana meningkatkan produksi pertanian.
- bagaimana
memelihara lahan agar kondisi lahan tetap subur dan terhidar dari bahaya erosi.
- bagaimana
perlakuan pasca panen yang baik.
- bagaimana
meningkatkan pendapatan rumah tangga tani.
Secara garis besar pesan dalam komuikasi dapat
berupa suara (audio/verbal), on verbal ( tulisan, gerak tubuh, tindakan, dan
lainya yag buka berupa suara ). Adapun Tekhnologi komuikasi modern (media
elektronik dan cetak) yang berguna untuk
menawarkan beberapa kelebihan untuk mengatasi hambatan transfer
informasi hal tersebut menjadi sebuah kebutuhan untuk memperluas dan mencapai
audience.
1.2 Rumusan
masalah
1. Apa
yang dimaksud komunikasi dan komunikasi pertanian ?
2. Apa
saja unsur-unsur komunikasi pertanian ?
3.
Bagaimana cara komunikasi pertanian yang efektif dan mengukur
keefektifannya ?
4.
Bagaimana bentuk-bentuk komunikasi ?
5. Apa
saja hambatan proses komunikasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Komunikasi Pertanian
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin
"communicare", yang berarti "berpartisipasi, pemberitahuan"
atau "menjadi milik bersama." Bila berasal dari bahasa Inggris,
komunikasi berasal dari kata ”common”. Ditinjau dari segi sistem komunikasi
paling tidak komunikasi harus mempunyai tiga komponen sistem pokok yaitu
komunikator, pesan, dan komunikan. Hingga atas dasar ini memerlukan pengertian,
bahwa komunikasi adalah proses seseorang insan (komunikator) menyampaikan
pesan, biasanya berupa lambang–lambang berbentuk kata–kata atau kalimat, untuk
mengubah sikap atau tingkah laku insan lainya.
Adapun definisi komunikasi dari berbagai sumber
diantaranya adalah :
·
louis forsdale (1981), Komunikasi suatu proses memberikan signal menurut
aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan,
dipelihara dan diubah.
·
Brent. D. Ruben (1988), Komunikasi adalah suatu proses melalui individu
dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat
menciptaka, mengirimkan dan mengunakan informasi untuk mengkoordinasi
lingkungan dan orang lain.
· Arni
Muhammad (2009), Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal, maupun non verbal
antara sipengirim dan si penerima untuk mengubah tingkah laku.
·
Soekarwati, (1988) Komunikasi adalah suatu pernyataan antar manusia,
baik secara perorangan maupun kelompok, yang bersifat umum (tidak rahasia)
dengan menggunakan tanda-tanda, kode-kode atau lambang tertentu.
Komunikasi pertanian yaitu pernyataan antar manusia
yang berkaitan dengan kegiatan dibidang pertanian, baik secara perorangan
maupun secara berkelompok yang sifatnya umum dengan menggunakan lambamg-lambang
tertentu.
2.2
Unsur-Unsur Komunikasi Pertanian
Dalam penyuluhan pertanian untuk mengadakan proses
komunikasi maka paling sedikit akan menyangkut dua orang ialah seseorang
sebagai sumber atau komunikator dan seseorang yang akan menerima pesan atau
komunikan. Komponen–komponen komunikasi meliputi:
1.
Komunikator adalah orang yang memberikan pesan.
2. Pesan
adalah pernyataan yang didukung oleh lambang.
3.
Komunikan adalah orang yang menerima pesan.
4. Media
adalah sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya
atau banyak jumlahnya.
5. Efek
adalah dampak sebagai pengaruh dari pesan.
2.3 Proses
Komunikasi Pertanian
Theodornoson dan Theodornoson (1969) seperti diacu dalam Bungin (2007) memberi batasan
lingkup communication berupa penyebaran informasi, ide-ide, sikap-sikap, atau
emosi dari seorang atau kelompok kepada yang lain (atau lain-lainnya terutama
melalui simbol-simbol. Dipertegas Effendy (2000) yang mengatakan komunikasi
sebagai proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran
atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).
Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan
lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian,
keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan dan sebagainya yang
timbul dari lubuk hati. Definisi lain tentang komunikasi (Berlo 1960; Kincaid
& Schramm 1987; Rogers 2003) ialah proses penyampaian informasi atau pesan
dari sumber kepada penerima, dengan tujuan timbulnya respons dari penerima
sehingga melahirkan kesamaan makna.
Adapun tahap–tahap pada proses komunikasi dalam
kegiatan penyuluhan adalah:
1.
Menarik perhatian yaitu usaha untuk menimbulkan perhatian, atau
kesadaran pada petani tentang adanya sesuatu yang baru.
2.
Menggunggah hati yaitu usaha untuk menimbulkan perasaan terbuka pada
petani untuk sesuatu yang baru yang telah disadari tersebutp petani dalam hal
ini ingin mengetahui lebih banyak.
3.
Membangkitkan keinginan yaitu usaha untuk menumbuhkan keinginan untuk
memperoleh atau mengerjakan cara yang baru yang telah dianjurkan.
4.
Meyakinkan yaitu usaha untuk meyakinkan pada petani agar tidak ragu–ragu
pada hal–hal yang baru.
5.
Menggerakkan usaha yaitu usaha agar petani melaksanakan cara–cara yang
baru tersebut, atau dipraktekkan secara lebih luas dan terus menerus.
2.4
Komunikasi Pertanian yang Efektif
Komunikasi pertanian menjadi sebuah kebutuhan dalam
tugas seorang penyuluh pertanian. Peranan komunikasi pertanian menjadi sangat
penting dalam memajukan dan meningkatkan kesejahteraan petani beserta keluarga
tani. Penyampaian informasi pertanian akan semakin efektif bila kita memahami
bagaimana sebenarnya konsep penyuluhan pertanian yang baik dan tepat sehingga
mampu tepat sasaran.
Penerapan komunikasi pertanian efektif dapat
dilaksanakan dengan tiga metode, antara lain:
a) Metode
pendekatan kelompok, dimana dilakukan
pengelompokkan petani berdasarkan lokasi tempat tinggal atau hamparan sawah;
b) Metode
pendekatan massa, biasanya dilakukan
secara massa dengan tujuan target seluruh khalayak ramai dan menggunakan media
informasi seperti:tv, radio, dsb ;
c) Metode
pendekatan individu, dimana penyuluh
dapat melakukan komunikasi dialogis terhadap petani an informasi yang
disampaikan pun lebih tepat sasaran dan terarah, hanya saja sasarannya
terbatas.
2.5 Mengukur
Keefektifan Komunikasi
Bagaimana cara mengukur keefektifan komunikasi? Kita tidak dapat menilai keefektifan
komunikasi bila apa yang kita maksudkan tidak jelas; kita harus benar-benar tahu apa yang kita
inginkan.
Menurut Tubbs and Moss (1999)
terdapat 5 hasil utama yang dapat dijadikan ukuran bagi komunikasi yang efektif
:
1)
Pemahaman
Penerimaan cermat atas kandungan rangsangan seperti
yang dimaksudkan oleh pngirim pesan.
Komunikator dikatakan efektif bila penerima memperoleh pemahaman yang
cermat atas pesan yang disampaikannya.
2)
Kesenangan
Timbulnya rasa senang dan terhibur atau
mempertahankan hubungan insani
3)
Pengaruh pada sikap
4)
Hubungan yang makin baik
5)
Tindakan
2.6 Model
atau Bentuk Komunikasi Pertanian
Proses Komunikasi Dua Arah Model SMCRE
1) Sumber
komunikasi adalah pihak yang mengirim pesan atau informasi. Dalam penyuluhan
pertanian sumber ini bisa penyuluh atau agen pembaharu.
2) Pesan
merupakan informasi yang ditujukan kepada penerima. Dalam penyuluhan pertanian
pesan ini dapat berupa materi penyuluhan. Pesan yang digunakan dalam penyuluhan
pertanian didasarkan pada kebutuhan sasaran laki-laki dan perempuan.
3)
Saluran adalah jalan yang dilalui pesan yang disampaikan sumber kepada
penerima. Saluran meliputi penggunaan metoda dan teknik serta penggunaan media
yang relevan dengan tujuan, sasaran serta sifat pesannya. Pada umumnya semakin
banyak indera yang distimuli melalui berbagai media semakin efektif proses
komunikasi dalam penyuluhan pertanian. Penggunaan metoda, teknik dan media
penyuluhan pertanian selain untuk meningkatkan pemahaman sasaran terhadap pesan
yang disampaikan, untuk mendorong aktivitas dan kreativitas sasaran serta
tumbuhnya rasa percaya diri.
4)
Penerima adalah pihak yang menerima pesan-pesan atau informasi, yaitu
pihak yang diharapkan akan berubah baik perilaku maupun kepribadiannya. Dalam
penyuluhan pertanian penerima atau sasaran adalah para petani (pelaku utama)
dan pelaku usaha beserta keluarganya.
5) Efek
komunikasi merupakan respon penerima terhadap pesan-pesan yang diterima dan
merupakan umpan balik (feedback) bagi komunikator/sumber atas pesan-pesan yang
disampaikan.
Efek komunikasi berupa perubahan-perubahan yang diharapkan terjadi
pada sasaran akibat dari proses komunikasi. Perubahan-perubahan yang diharapkan
menyangkut perubahan perilaku (pengetahuan, keterampilan, dan sikap), serta
perubahan kepribadian sasaran (kemandirian, ketangguhan, kemampuan bekerjasama,
percaya diri, kemampuan menempatkan diri pada posisi tawar yang kuat, dsb.).
Efek komunikasi ada yang langsung bisa diketahui,
misalnya perubahan pengetahuan dan keterampilan, tetapi adapula yang tidak
langsung artinya perlu waktu yang lama seperti perubahan sikap dan kepribadian.
Pada komunikasi dua arah (two way trafficts communication) komunikator bisa
memperoleh umpan balik secara langsung dibanding komunikasi yang searah.
Di dalam kegiatan penyuluhan pertanian, proses
komunikasi terjadi karena penyuluh berusaha untuk menyampaikan pesan/informasi
kepada petani, dari petani kepada penyuluh, dan juga dari petani kepada petani
lainnya. Pesan-pesan dapat disampaikan secara verbal (dengan kata-kata) atau
non-verbal (tidak dengan kata-kata, seperti isyarat, gerakan, tindakan, gambar,
dsb.) oleh komunikator kepada komunikan/sasaran secara langsung atau melalui
sarana untuk mempengaruhi kognisinya, intelektualitasnya, emosinya dan
afeksinya, serta psikomotoriknya sehingga sasaran mau merubah perilaku dan kepribadiannya
Perilaku yang diharapkan berubah adalah meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Sedangkan kepribadian meliputi kemandirian, ketangguhan serta
kepercayaan diri, ketidaktergantungan, serta posisi tawarnya.
2.7
Hambatan Proses Komunikasi Pertanian
Adapun hambatan-hambatan yang sering di hadapi dalam
proses komunikasi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Latar
belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola
pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang
budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
2. Ikatan
kelompok atau group
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat
mempengaruhi cara mengamati pesan
3.
Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat
menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan
4.
Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks
sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
5.
Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi
diantaranya adalah interaksi kultur, dan pengalaman.
2.8 Prinsip
Dasar Yang Mempengaruhi Komunikasi
Adapun prinsip dasar yang mempenaruhi komunikasi
yaitu sebagai berikut :
1) Faktor
teknis
Faktor yang bersifat teknis yaitu kurangnya penguasaan
teknis komunikasi. Teknik komunikasi mencakup .unsur-unsur yang ada dalam
komunikator dikala mengungkapkan pesan menjadi lambang-lambang. kejelian dalam
memilih saluran, metode penyampaian pesan.
2) Faktor
perilaku
Bentuk dari perilaku yang dimaksud adalah perilaku
komunikan yang bersifat: pandangan yang bersifat apriori, prasangka yang
didasarkan atas emosi, suasana yang otoriter, ketidak mampuan untuk berubah
vvalaupun salah, sifat yang egosentris.
3) Faktor
situasional
Kondisi dan situasi yang menghambat komunikasi
misalnya situasi ekonomi, sosial, politik dan keamanan
4)
Keterbatasan waktu
Sering karena keterbatasan waktu orang tidak
berkomunikasi, atau berkomunikasi secara tergesa-gesa, yang tentunya tidak akan
bisa memenuhi persyaratan-persyaratan komunikasi.
5) Jarak
Psychologis/status social
Jarak psychologis biasanya terjadi akibat adanya
perbedaan status, yaitu status sosial maupun status dalam pekerjaan. Misalnya,
seorang pesuruh akan sulit berkomunikasi dengan seorang menteri karena ada
jarak psichologis yaitu pesuruh merasa statusnya terlalu jauh terhadap menteri. Selanjutnya, ada orang yang hanya
ingin mendengar informasi yang dia senangi saja, sedangkan informasi lainnya
tidak.
6) Adanya
evaluasi terlalu dini
Sering kali orang sudah mempunyai prasangka, atau
sudah menarik suatu kesimpulan sebelum menerima keseluruhan informasi atau
pesan. Hal ini jelas menghambat komunikasi yang baik.
7)
Lingkungan yang tidak mendukung
Komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika
dilakukan dalam lingkungan yang menunjang, berikut ini beberapa contoh suasana
lingkungan yang tidak menunjang atau mendukung yaitu :
a.
Keadaan suhu (terlalu panas atau terlalu dingin)
b.
Keadaan ribut atau bising
c.
Lingkungan fisik yang tidak mendukung (ruang terlalu sempit/ kurang
keleluasaan pribadi)
8)
Keadaan si komunikator
Keadaan fisik dan perasaan komunikator sangat
berpengaruh terhadap berhasil atau gagalnya komunikasi. Misalnya :
a. Komunikator sedang mempunyai masalah pribadi hingga pikiran kacau. Hal ini akan mengakibatkan pesan yang disampaikannya juga kacau, tidak sistematis hingga membingungkan pendengar/sasaran.
b. Komunikator sedang sakit, juga mempengaruhi komunikasi, atau kalau komunikator mempunyai cacat seperti suara sengau. gagap dan sebagainya akan mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak jelas tertangkap oleh sasaran.
9)
Gangguan bahasa
a.
Komponen semantik: Gangguan semantik ialah gangguan komunikasi yang
disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Gangguan semantik
sering terjadi karena:
-
Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon bahasa asing
sehingga sulit dimengerti oleh khalayak tertentu.
-
Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan
oleh penerima.
-
Komponen semantik meliputi, pengetahuan objek, hubungan objek, dan
hubungan peristiwa
b.
Komponen Struktur : Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana
mestinya sehingga membingungkan penerima. Komponen Struktur meliputi, fonologi,
morfologi, dan sintaksis.
c.
Komponen Penggunaan / Pragmatik : Komponen pragmatik meliputi fungsi dan
konteks. Penguasaan akan komponen ini menjadikan mampu mengawali komunikasi,
memelihara komunikasi dan mengakhiri komunikasi (M. Lahey, 1989)
10) Rintangan
fisik : Rintangan yang disebabkan karena kondisi geografis misalnya jarak yang
jauh sehingga sulit dicapai, tidak adanya sarana kantor pos, kantor telepon,
jalur transportasi dan semacamnya.
Dalam komunikasi antar manusia rintangan fisik bisa
juga diartikan karena adanya gangguan organik, yakni tidak berfungsinya salah
satu panca indra penerima.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Upaya yang harus diperhatkan agar komunikasi diterima
dengan baik:
1. Respect
sikap menghargai setiap individu yang menjadi
sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan
hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain.
2.
Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri
kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu
prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk
mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti
oleh orang lain.
3.
Audible
audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat
diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus
disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat
diterima dengan baik oleh penerima pesan.
4.
Clarity
Kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak
menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.
5. Humble
sikap rendah hati.untuk membangun rasa menghargai
orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap
menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang
rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan
penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
0 komentar:
Posting Komentar