Facebook

Kamis, 09 Juni 2016

Belajar mengaji dan mengkaji dari tumbuhan


BELAJAR BARENG YUK ...!
Selayaknya sebatang pohon dengan akar yang sama namun dengan ranting-ranting yang berbeda, dan pada masa di mana ranting-ranting itu tak cukup kuat untuk tumbuh datang semacam penyakit yang menghisap inti sari dari batang-batang ranting itu yang tersebut BENALU, begitu banyak benalu melilitkan akar-akarnya dan menutupi dengan daun-daunnya sampai wujud ranting itu sendiri menjadi samar. Bahkan ranting-ranting itu enggan untuk berkembang dan terlihat layu juga kering dan benalu-benalu itu juga yang menjadikan ranting-ranting itu tidak terlihat lagi bagian dari sebuah pohon, hingga pada perjalanan sebatang pohon tunaslah ranting yang terakhir ranting yang terlihat tumbuh dan terus tumbuh, hingga menjadikan ranting baru itu sebagai penahan juga penyeimbang di antara ranting-ranting yang lain pada batang pohon agar tak menjadi kering layu dan mati.

Kemudian ranting itu terus tumbuh dengan daun yang hijau bunga yang indah dan beberapa buah yang manis dan pastinya tanpa benalu. Walau begitu benalu-benalu yang lebih dulu menghinggapi ranting-ranting sebelumnya mendekati untuk menjulurkan akar-akarnya, namun ranting yang terakhir begitu sehatnya hingga tak ada benalu yang mampu menghinggapi dan terus tumbuh subur hingga terlihat lebih besar dan lebih tinggi melebihi ranting-ranting sebelumnya.. Walau penyakit ranting terakhir itu datang dari ranting itu sendiri hingga menjelma sebagai jamur yang berbintik hitam dan putih menghiasi ranting yang terakhir, akan tetapi ranting yang terakhir tetaplah ranting yang kokoh. Hingga suatu ketika pokok pohon itu harus tumbang pada akhirnya dan menjatuhkan semuah ranting yang ada di atasnya.

Belajar dari Filosofi padi yang makin butir padinya berisi, maka tangkainya makin merunduk. jadi,semakin dalam ilmu yang dimiliki seseorang, semakin hilang kesombongan dalam dirinya, dia akan menjadi pribadi yang rendah hati

Selain kita belajar dari padi kita juga bisa mengambil hikmah dari tanaman lain, yang sangat kita kenal dalam kehidupan kita sehari-hari, Ia adalah Pohon Pisang. Jiwa kekeluargaan Pohon pisang sangat menakjubkan, bayangkanlah Pohon pisang selalu hidup berkelompok seakan dalam ikatan keluarga yang erat bahkan bisa dikatakan kedekatan mereka membuat setiap pohon pisang itu menjadi kuat. Coba kita renungkan, dalam setiap bagian pohon pisang, dapat dimanfaatkan manusia. Dan saat Ia berbuah, buahnya terasa nikmat, ketika Pohon pisang akan mati. Ia pasti memikirkan pentingnya regenerasi, maka, Si pohon pisang akan menumbuhkan tunas sebagai penerus sebelum mereka mati.

Jika pohon yang tidak mempunyai akal saja bisa memberi manfaat bagi kita manusia tentu saja manusia bisa lebih dari itu hanya terkadang akal dan hati seseorang telah tertutup yang membuat mereka tidak lebih baik dari makhluk tuhan yang tidak berakal.


Walaupun benalu itu adalah Tanaman
yang sangat dibenci orang..... tetapi ternyata masih ada yang bisa dimanfaatkan manusia darinya para pakar mengatakan, bahwa Benalu teh dapat bermanfaat untuk obat kanker.
Jadi bisa dikatakan, sejelek-jeleknya manusia itu bisa di pastikan masih sisi baik dari dalam dirinya inilah cara Allah SWT mengajarkan pesan bagi kita agar lebih bijak dalam menjalin hubungan kepada sesama manusia.


Pada hakikatnya hidup adalah mengaji dan mengkaji,,,,sesuai wahyu pertama yang diturunkan kepada nabi Muhammad “iqra’ “yang artinya bacalah…bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu,,,Bacalah dari semua kejadian didunia ini yang tersirat maupun tersurat.mungkin kita mengetahui ilmu Allah yang tertulis sekaligus mukjizat Rasulullah yaitu Al-Qur’an…tapi kita juga perlu mengaji ilmu alam yang tersirat di alam sekitar.

Yuk berpikir sejenak tentang penciptaan Tuhan yang ini,semoga bisa d ambil hikmahnya….

coba kita perhatikan tumbuhnya bunga,dari awal pertumbuhan daun-daunya hingga rimbun,terjadilah penyerbukan bunga muncullah bunga yang harum baunya,indah warnanya,bagus rupanya….apakah kita pernah berpikir siapa yang menginjeksi parfum dalam bunga itu,siapa yang memberi warna indah pada bunga itu?warna yang kadang bisa berubah 

Sedikit penjelasan tentang proses perkembangan bunga,buat nambah ilmu yak,,,

Penyerbukan atau polinasi merupakan suatu proses berkembang biaknya tanaman bunga, yaitu peristiwa menempelnya serbuk sari di kepala putik. Serbuk sari sampai ke kepala putik dengan dibawa oleh perantaranya. Berdasarkan perantaranya (polinator), penyerbukan dapat dibedakan menjadi 4 yaitu:


Penyerbukan oleh angin.
Angin berguna untuk bergeraknya atau berpindahnya serbuk sari dengan sendirinya pada bunga yang lain.

Ciri-ciri bunga yang diserbukkan oleh angin yaitu:

* Bunga tidak berwarna
* Tidak mempunyai kelenjar madu
* Serbuk sari banyak dan ringan
* Tangkai sari panjang dengan kepala sari besar
* Mempunyai putik yang panjang


 
Penyerbukan oleh hewan.
Hewan yang beraksi dalam proses penyerbukan adalah jenis serangga, seperti kupu-kupu, ngengat atau lebah. Hewan-hewan ini yang membawa serbuk sari dari satu bunga ke bunga yang lain, tapi masih pada satu jenis bunga.

Ciri-ciri bunga yang diserbukkan oleh hewan ini yaitu:

* Mahkota bunga berwarna-warni
* Berbau harum
* Menghasilkan kelenjar madu
* Serbuk sari berlendir sehingga mudah melekat
* Putik tersembunyi dan berlendirProses penyerbukan bisa juga dibantu oleh hewan lain seperti burung dan kelelawar. Namun bunga yang dihasilkan biasanya berbau tidak harum dan tidak menghasilkan kelenjar madu.

Penyerbukan oleh air
Penyerbukan ini terjadi pada tumbuhan yang bunganya terendam dalam air. Air berguna sekali dalam proses reproduksi bunga, karena air juga dapat menyuburkan bibit bunga tersebut.


Penyerbukan oleh manusia
Yaitu penyerbukan yang dilakukan karena pertolongan manusia. Biasanya manusia melakukan pencangkokan atau penyilangan antara satu bunga dengan bunga yang lain untuk memperbanyak tumbuhnya bunga.

Dari beberapa proses penyerbukan oleh perantara yang berbeda-beda,,,beda perantara beda hasilnya.Maha suci Allah atas semua karunianya.Berbanyaklah bersyukur dan memujinya,semua terjadi tidak begitu saja,melalui proses yang begitu rumit hingga akhirnya berbuah indah.

Bunga yang bisa berubah warna.



Bunga Hortensia dapat berubah-ubah warnanya jika diberi pupuk yang berbeda.

Masyarakat Jawa Barat menjulukinya sebagai kembang Pancawarna.

Bunga Hortensia memiliki nama ilmiah Hydrangea macrophylla.sebenarnya berasal dari

Jepang, tepatnya di Pulau Honshu, namun kemudian menyebar ke belahan dunia lain dan

menjadi terkenal di Amerika Serikat, Eropa Barat selain di kampung halamannya

sendiri..Ini dikarenakan jenis bunga ini mmudah hidup di berbagai iklim dan juga mudah

pengembangbiakannya. Tanaman ini menyukai tempat yang sejuk dengan kelembaban

yang cukup dan rada terpayungi.



Bunganya berupa gugusan bunga-bunga tunggal. Kelopak bunganya sangat istimewa

,karena lebih dominan daripada mahkota bunganya.

Jenis hydrangea yang dapat berubah warna, hanya strain tertentu, yaitu yang kelopak

bunganya berwarna merah, biru atau kombinasi merah dan biru. Sebenarnya pergantian

warna bunga diakibatkan faktor logam berat aluminium pada kelopak bunga dan

ketersediaan pigmen antosianin pada kelopak bunga.



·         Bunga Hydrangea berwarna merah campur biru pada pH tanah 4,7 – 6,1.

·         Bunga menjadi merah jika pH tanah 6,1

·         Bunga menjadi biru jika pH tanah 4,7

Sedangkan hydrangea berkelopak putih tidak mengandung antosianin (pigmen

warna bunga) sehingga tidak dapat berubah warna, apapun pH tanah habitatny



Subhanallah,,,,maha suci Allah,bagaimana bisa semuanya itu terjadi tanpa kuasa Allah,tanpa campur tangan-Nya.Dari sini kita ambil pelajaran,sesungguhnya kita belajar dari tumbuhan.ia diciptakan serumit itu dengan proses hingga menjadi indah.

Setiap entitas, baik makhluk hidup maupun benda mati, tak ubahnya sebuah buku. Karena itu, perintah tidak turun dengan redaksi “Lihatlah dan perhatikanlah!”, tetapi dengan redaksi: “Bacalah!”. Itu karena buku memang untuk dibaca. Alam raya ini laksana perpustakaan Ilahi. Itulah mengapa, ketika setiap entitas selain manusia ditugaskan untuk “menulis”, manusia secara khusus ditugaskan pula, di samping menulis, untuk “membaca”.


0 komentar:

Posting Komentar