Facebook

Kamis, 09 Juni 2016

komunikasi yang efektif untuk petani



Sosiologi pedesaan
Komunikasi pertanian
(cara berkomunikasi yang efektif dalam pertanian)
Tahun akademik 2015-2016


Disusun oleh          : Irmatussiyam (15.141.0018)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN ( SEMESTER 1 )
UNIVERSITAS PANCA MARGA KABUPATEN PROBOLINGG0
JALAN YOS SUDARSO PABEAN DRINGU
TLP.(0335) 422715 Fax(0335) 427923



BAB I
     PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Komunikasi pertanian yaitu pernyataan antar manusia yang berkaitan dengan kegiatan dibidang pertanian, baik secara perorangan maupun secara berkelompok yang sifatnya umum dengan menggunakan lambamg-lambang tertentu. sedangkan Penyuluh pertanian proses penyampaian informasi dibidang pertanian agar hasil pertanian meningkat dari tahun ke tahun pentingnya mempelajari komunikasi pertanian dalam rencana pembangunan nasional yakni Sebagai alat pembading program-program yang akan dijalakan pada masa yang akan datang sehingga memiliki program yang dapat diadalkan.

Terdapat beberapa unsur dalam komunikasi pertanian diantaranya yang pertama adalah komunikator yaitu orang atau petugas yang tugasnya menyampaikan informasi. Yang kedua Komunikan yaitu orang yang menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator, dan yang ketiga adalah pesan yaitu semua informasi yang berkaitan dengan bidang pertanian. Dalam komunikasi komunikan, komunikator , dan pesan tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, karena komunikator yang memberikan pesan kepada komunikan. Oleh karena itu apa bila salah satu unsur hilanag maka tidak terjadi komunikasi. Pentingnya komunikasi pertanian untuk petani kecil yaitu agar pesan yang disampaikan dapat diserap yang selajutnya diterapka oleh mereka untuk mensejahterakan hidupnya dan lingkungannya.

Dalam konsep penyuluhan pertanian fungsi pesan bukan saja merupakan system pedidikan yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian, tetapi juga untuk mesejahtrakan petai dan keluarganya atau petani da masyarakat disekelilingnya. Oleh karenaitu, isi pesan dalam komunikasi pertanian dapat berupa informasi tentang:
-        bagaimana meningkatkan produksi pertanian.
-        bagaimana memelihara lahan agar kondisi lahan tetap subur dan terhidar dari bahaya erosi.
-        bagaimana perlakuan pasca panen yang baik.
-        bagaimana meningkatkan pendapatan rumah tangga tani.
Secara garis besar pesan dalam komuikasi dapat berupa suara (audio/verbal), on verbal ( tulisan, gerak tubuh, tindakan, dan lainya yag buka berupa suara ). Adapun Tekhnologi komuikasi modern (media elektronik dan cetak) yang berguna untuk  menawarkan beberapa kelebihan untuk mengatasi hambatan transfer informasi hal tersebut menjadi sebuah kebutuhan untuk memperluas dan mencapai audience.


1.2  Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud komunikasi dan komunikasi pertanian ?
2.      Apa saja unsur-unsur komunikasi pertanian ?
3.      Bagaimana cara komunikasi pertanian yang efektif dan mengukur keefektifannya ?
4.      Bagaimana bentuk-bentuk komunikasi ?
5.      Apa saja hambatan proses komunikasi ?





















BAB II
      PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Komunikasi Pertanian
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin "communicare", yang berarti "berpartisipasi, pemberitahuan" atau "menjadi milik bersama." Bila berasal dari bahasa Inggris, komunikasi berasal dari kata ”common”. Ditinjau dari segi sistem komunikasi paling tidak komunikasi harus mempunyai tiga komponen sistem pokok yaitu komunikator, pesan, dan komunikan. Hingga atas dasar ini memerlukan pengertian, bahwa komunikasi adalah proses seseorang insan (komunikator) menyampaikan pesan, biasanya berupa lambang–lambang berbentuk kata–kata atau kalimat, untuk mengubah sikap atau tingkah laku insan lainya.

Adapun definisi komunikasi dari berbagai sumber diantaranya adalah :
·         louis forsdale (1981), Komunikasi suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara dan diubah.
·         Brent. D. Ruben (1988), Komunikasi adalah suatu proses melalui individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptaka, mengirimkan dan mengunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungan dan orang lain.
·         Arni Muhammad (2009), Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal, maupun non verbal antara sipengirim dan si penerima untuk mengubah tingkah laku.
·         Soekarwati, (1988) Komunikasi adalah suatu pernyataan antar manusia, baik secara perorangan maupun kelompok, yang bersifat umum (tidak rahasia) dengan menggunakan tanda-tanda, kode-kode atau lambang tertentu.

Komunikasi pertanian yaitu pernyataan antar manusia yang berkaitan dengan kegiatan dibidang pertanian, baik secara perorangan maupun secara berkelompok yang sifatnya umum dengan menggunakan lambamg-lambang tertentu.

2.2  Unsur-Unsur Komunikasi Pertanian
Dalam penyuluhan pertanian untuk mengadakan proses komunikasi maka paling sedikit akan menyangkut dua orang ialah seseorang sebagai sumber atau komunikator dan seseorang yang akan menerima pesan atau komunikan. Komponen–komponen komunikasi meliputi:
1.      Komunikator adalah orang yang memberikan pesan.
2.      Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh lambang.
3.      Komunikan adalah orang yang menerima pesan.
4.      Media adalah sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.
5.      Efek adalah dampak sebagai pengaruh dari pesan.

2.3  Proses Komunikasi Pertanian
Theodornoson dan Theodornoson (1969) seperti  diacu dalam Bungin (2007) memberi batasan lingkup communication berupa penyebaran informasi, ide-ide, sikap-sikap, atau emosi dari seorang atau kelompok kepada yang lain (atau lain-lainnya terutama melalui simbol-simbol. Dipertegas Effendy (2000) yang mengatakan komunikasi sebagai proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).

Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Definisi lain tentang komunikasi (Berlo 1960; Kincaid & Schramm 1987; Rogers 2003) ialah proses penyampaian informasi atau pesan dari sumber kepada penerima, dengan tujuan timbulnya respons dari penerima sehingga melahirkan kesamaan makna.

Adapun tahap–tahap pada proses komunikasi dalam kegiatan penyuluhan adalah:
1.      Menarik perhatian yaitu usaha untuk menimbulkan perhatian, atau kesadaran pada petani tentang adanya sesuatu yang baru.
2.      Menggunggah hati yaitu usaha untuk menimbulkan perasaan terbuka pada petani untuk sesuatu yang baru yang telah disadari tersebutp petani dalam hal ini ingin mengetahui lebih banyak.
3.      Membangkitkan keinginan yaitu usaha untuk menumbuhkan keinginan untuk memperoleh atau mengerjakan cara yang baru yang telah dianjurkan.
4.      Meyakinkan yaitu usaha untuk meyakinkan pada petani agar tidak ragu–ragu pada hal–hal yang baru.
5.      Menggerakkan usaha yaitu usaha agar petani melaksanakan cara–cara yang baru tersebut, atau dipraktekkan secara lebih luas dan terus menerus.

2.4  Komunikasi Pertanian yang Efektif
Komunikasi pertanian menjadi sebuah kebutuhan dalam tugas seorang penyuluh pertanian. Peranan komunikasi pertanian menjadi sangat penting dalam memajukan dan meningkatkan kesejahteraan petani beserta keluarga tani. Penyampaian informasi pertanian akan semakin efektif bila kita memahami bagaimana sebenarnya konsep penyuluhan pertanian yang baik dan tepat sehingga mampu tepat sasaran.

Penerapan komunikasi pertanian efektif dapat dilaksanakan dengan tiga metode, antara lain:
a)      Metode pendekatan  kelompok, dimana dilakukan pengelompokkan petani berdasarkan lokasi tempat tinggal atau hamparan sawah;
b)      Metode pendekatan  massa, biasanya dilakukan secara massa dengan tujuan target seluruh khalayak ramai dan menggunakan media informasi seperti:tv, radio, dsb ;
c)      Metode pendekatan  individu, dimana penyuluh dapat melakukan komunikasi dialogis terhadap petani an informasi yang disampaikan pun lebih tepat sasaran dan terarah, hanya saja sasarannya terbatas.

2.5  Mengukur Keefektifan Komunikasi
Bagaimana cara mengukur keefektifan komunikasi?  Kita tidak dapat menilai keefektifan komunikasi bila apa yang kita maksudkan tidak jelas;  kita harus benar-benar tahu apa yang kita inginkan. 

 Menurut Tubbs and Moss (1999) terdapat 5 hasil utama yang dapat dijadikan ukuran bagi komunikasi yang efektif :
1)      Pemahaman
Penerimaan cermat atas kandungan rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh pngirim pesan.  Komunikator dikatakan efektif bila penerima memperoleh pemahaman yang cermat atas pesan yang disampaikannya.
2)      Kesenangan
Timbulnya rasa senang dan terhibur atau mempertahankan hubungan insani
3)      Pengaruh pada sikap
4)      Hubungan yang makin baik
5)      Tindakan

2.6    Model atau Bentuk Komunikasi Pertanian
Proses Komunikasi Dua Arah Model SMCRE
1)      Sumber komunikasi adalah pihak yang mengirim pesan atau informasi. Dalam penyuluhan pertanian sumber ini bisa penyuluh atau agen pembaharu.
2)      Pesan merupakan informasi yang ditujukan kepada penerima. Dalam penyuluhan pertanian pesan ini dapat berupa materi penyuluhan. Pesan yang digunakan dalam penyuluhan pertanian didasarkan pada kebutuhan sasaran laki-laki dan perempuan.
3)      Saluran adalah jalan yang dilalui pesan yang disampaikan sumber kepada penerima. Saluran meliputi penggunaan metoda dan teknik serta penggunaan media yang relevan dengan tujuan, sasaran serta sifat pesannya. Pada umumnya semakin banyak indera yang distimuli melalui berbagai media semakin efektif proses komunikasi dalam penyuluhan pertanian. Penggunaan metoda, teknik dan media penyuluhan pertanian selain untuk meningkatkan pemahaman sasaran terhadap pesan yang disampaikan, untuk mendorong aktivitas dan kreativitas sasaran serta tumbuhnya rasa percaya diri.
4)      Penerima adalah pihak yang menerima pesan-pesan atau informasi, yaitu pihak yang diharapkan akan berubah baik perilaku maupun kepribadiannya. Dalam penyuluhan pertanian penerima atau sasaran adalah para petani (pelaku utama) dan pelaku usaha beserta keluarganya.
5)      Efek komunikasi merupakan respon penerima terhadap pesan-pesan yang diterima dan merupakan umpan balik (feedback) bagi komunikator/sumber atas pesan-pesan yang disampaikan. 

Efek komunikasi berupa perubahan-perubahan yang diharapkan terjadi pada sasaran akibat dari proses komunikasi. Perubahan-perubahan yang diharapkan menyangkut perubahan perilaku (pengetahuan, keterampilan, dan sikap), serta perubahan kepribadian sasaran (kemandirian, ketangguhan, kemampuan bekerjasama, percaya diri, kemampuan menempatkan diri pada posisi tawar yang kuat, dsb.).

Efek komunikasi ada yang langsung bisa diketahui, misalnya perubahan pengetahuan dan keterampilan, tetapi adapula yang tidak langsung artinya perlu waktu yang lama seperti perubahan sikap dan kepribadian. Pada komunikasi dua arah (two way trafficts communication) komunikator bisa memperoleh umpan balik secara langsung dibanding komunikasi yang searah.

Di dalam kegiatan penyuluhan pertanian, proses komunikasi terjadi karena penyuluh berusaha untuk menyampaikan pesan/informasi kepada petani, dari petani kepada penyuluh, dan juga dari petani kepada petani lainnya. Pesan-pesan dapat disampaikan secara verbal (dengan kata-kata) atau non-verbal (tidak dengan kata-kata, seperti isyarat, gerakan, tindakan, gambar, dsb.) oleh komunikator kepada komunikan/sasaran secara langsung atau melalui sarana untuk mempengaruhi kognisinya, intelektualitasnya, emosinya dan afeksinya, serta psikomotoriknya sehingga sasaran mau merubah perilaku dan kepribadiannya Perilaku yang diharapkan berubah adalah meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Sedangkan kepribadian meliputi kemandirian, ketangguhan serta kepercayaan diri, ketidaktergantungan, serta posisi tawarnya.

2.7    Hambatan Proses Komunikasi Pertanian
Adapun hambatan-hambatan yang sering di hadapi dalam proses komunikasi diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
2.      Ikatan kelompok atau group
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan
3.      Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan
4.      Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
5.      Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi diantaranya adalah interaksi kultur, dan pengalaman.

2.8    Prinsip Dasar Yang Mempengaruhi Komunikasi
Adapun prinsip dasar yang mempenaruhi komunikasi yaitu sebagai berikut :

1)      Faktor teknis
Faktor yang bersifat teknis yaitu kurangnya penguasaan teknis komunikasi. Teknik komunikasi mencakup .unsur-unsur yang ada dalam komunikator dikala mengungkapkan pesan menjadi lambang-lambang. kejelian dalam memilih saluran, metode penyampaian pesan.

2)      Faktor perilaku
Bentuk dari perilaku yang dimaksud adalah perilaku komunikan yang bersifat: pandangan yang bersifat apriori, prasangka yang didasarkan atas emosi, suasana yang otoriter, ketidak mampuan untuk berubah vvalaupun salah, sifat yang egosentris.

3)      Faktor situasional
Kondisi dan situasi yang menghambat komunikasi misalnya situasi ekonomi, sosial, politik dan keamanan

4)      Keterbatasan waktu
Sering karena keterbatasan waktu orang tidak berkomunikasi, atau berkomunikasi secara tergesa-gesa, yang tentunya tidak akan bisa memenuhi persyaratan-persyaratan komunikasi.

5)      Jarak Psychologis/status social
Jarak psychologis biasanya terjadi akibat adanya perbedaan status, yaitu status sosial maupun status dalam pekerjaan. Misalnya, seorang pesuruh akan sulit berkomunikasi dengan seorang menteri karena ada jarak psichologis yaitu pesuruh merasa statusnya terlalu jauh terhadap  menteri. Selanjutnya, ada orang yang hanya ingin mendengar informasi yang dia senangi saja, sedangkan informasi lainnya tidak.

6)      Adanya evaluasi terlalu dini
Sering kali orang sudah mempunyai prasangka, atau sudah menarik suatu kesimpulan sebelum menerima keseluruhan informasi atau pesan. Hal ini jelas menghambat komunikasi yang baik.

7)      Lingkungan yang tidak mendukung
Komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika dilakukan dalam lingkungan yang menunjang, berikut ini beberapa contoh suasana lingkungan yang tidak menunjang atau mendukung yaitu :
a.       Keadaan suhu (terlalu panas atau terlalu dingin)
b.      Keadaan ribut atau bising
c.       Lingkungan fisik yang tidak mendukung (ruang terlalu sempit/ kurang keleluasaan pribadi)

8)      Keadaan si komunikator
Keadaan fisik dan perasaan komunikator sangat berpengaruh terhadap berhasil atau gagalnya komunikasi. Misalnya :

a.       Komunikator sedang mempunyai masalah pribadi hingga pikiran kacau. Hal ini akan mengakibatkan pesan yang disampaikannya juga kacau, tidak sistematis hingga membingungkan pendengar/sasaran.
b.      Komunikator sedang sakit, juga mempengaruhi komunikasi, atau kalau komunikator mempunyai cacat seperti suara sengau. gagap dan sebagainya akan mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak jelas tertangkap oleh sasaran.


9)      Gangguan bahasa
a.       Komponen semantik: Gangguan semantik ialah gangguan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Gangguan semantik sering terjadi karena:
-        Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon bahasa asing sehingga sulit dimengerti oleh khalayak tertentu.
-        Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh penerima.
-        Komponen semantik meliputi, pengetahuan objek, hubungan objek, dan hubungan peristiwa
b.      Komponen Struktur : Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya sehingga membingungkan penerima. Komponen Struktur meliputi, fonologi, morfologi, dan sintaksis.
c.       Komponen Penggunaan / Pragmatik : Komponen pragmatik meliputi fungsi dan konteks. Penguasaan akan komponen ini menjadikan mampu mengawali komunikasi, memelihara komunikasi dan mengakhiri komunikasi (M. Lahey, 1989)

10)  Rintangan fisik : Rintangan yang disebabkan karena kondisi geografis misalnya jarak yang jauh sehingga sulit dicapai, tidak adanya sarana kantor pos, kantor telepon, jalur transportasi dan semacamnya.
Dalam komunikasi antar manusia rintangan fisik bisa juga diartikan karena adanya gangguan organik, yakni tidak berfungsinya salah satu panca indra penerima.























 BAB III
          PENUTUP

3.1    Kesimpulan


Upaya yang harus diperhatkan agar komunikasi diterima dengan baik:
1.      Respect
sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain.
2.      Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.
3.      Audible 
audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan.
4.      Clarity
Kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.
 5.      Humble
sikap rendah hati.untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.


0 komentar:

Posting Komentar