Facebook

Kamis, 09 Juni 2016

laporan penelitian praktikum rhizobium pada kacang-kacangan



LAPORAN PENELITIAN                             
PRAKTIKUM PENGANTAR ILMU TANAMAN
RHIZOBIUM PADA KACANG-KACANGAN
     Tahun akademik 2015-2016


                            


Disusun oleh:
                                        IRMATUSSIYAM           (15.141.0018)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN( SEMESTER 1 )
UNIVERSITAS PANCA MARGA KABUPATEN PROBOLINGG0
JALAN YOS SUDARSO PABEAN DRINGU
 TLP.(0335) 422715 Fax(0335) 427923


                                                        BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Tanaman harus mengekstraksi kebutuhan nitrogennya dari dalam tanah. Nitrogen adalah unsur yang diperlukan untuk membentuk senyawa penting di dalam sel, termasuk protein, DNA dan RNA. Sumber nitrogen yang terdapat dalamtanah, makin lama makin tidak mencukupi kebutuhan tanaman, sehingga perlu diberikan pupuk sintetik yang merupakan sumber nitrogen untuk mempertinggi produksi. Keinginan menaikkan produksi tanaman untuk mencukupi kebutuhan pangan, berakibat diperlukannya pupuk dalam jumlah yang banyak. Industri pupuk yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan pupuk yang semakin meningkat. Untuk itu perlu dicari pupuk nitrogen alternatif dan rekayasa gen hijau kelihatannya dapat memberikan harapan untuk memenuhi kebutuhan pupuk di masa yang akan datang. Udara yang menyelubungi bumi mengandung gas nitrogen sebanyak 80 %,sebahagian besar dalam bentuk N2 yang tidak dapat dimanfaatkan. Tanaman dan kebanyakan mikroba tidak mempunyai cara untuk mengikat nitrogen menjadi senyawa dalam selnya. Tanaman dan mikroba umumnya mendapatkan nitrogen dari senyawa seperti ammonium (NH4+) dan nitrat (NO3-). Untuk memanfaatkan nitrogen dalam bentuk gas, pakar bioteknologi memusatkan perhatiannya pada hubungan antara tanaman dengan jenis mikroba tertentu yang dapat menambat nitrogen dari udara dan menyusun atom nitrogen kedalam molekul ammonium, nitrat, atau senyawa lain yang dapat digunakan oleh tumbuhan.
Tanaman kacang-kacangan seperti buncis, kedelai, akarnya mempunyai bintil– bintil berisi bakteri yang mampu menambat nitrogen udara, sehingga nitrogen tanah yang telah diserap tanaman dapat diganti. Simbiosis antara tanaman dan bakteri saling menguntungkan untuk kedua pihak. Bakteri mendapatkan zat hara yang kaya energi dari tanaman inang sedangkan tanaman inang mendapatkan senyawa nitrogen dari bakteri untuk melangsungkan kehidupannya.Bakteri penambat nitrogen yang terdapat didalam akar kacang-kacanganadalah jenis bakteri Rhizobium. Beberapa mikroba tanah seperti Rhizobium, Azaosprillium, Azotobacter mikoriza perombak sellulosa dan efektif mikroorgnisme dapat dimanfaatkan sebagai biofertilizer pada pertanian organik.
B.       TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Mengetahui proses bakteri Rhizobium.
2.      Mengetahui proses pembentukan bintil akar.
3.      Mengetahui peranan bakteri dalam peningkatan produksi pertanian





BAB 2
PEMBAHASAN
A.     Proses Bakteri Rhizobium
Bakteri Rhizobium bila bersimbiosis dengan tanaman legum, kelompok bakteri ini akan menginfeksi akar tanaman dan membentuk bintil akar di dalamnya. Akar tanaman tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.Terjadinya bintil akar diawali oleh interaksi antara tanaman dan bakteri Rhizobia. Akar tanaman mengeluarkan sinyal yang akan mengaktifkan ekspresi gen dari bakteri yang berperan pada nodulasi. Setelah adanya sinyal tadi, bakteri (Rhizobia) akan mensintesis sinyal yang menginduksi pembentukan meristem nodul dan memungkinkan bakteri untuk masuk ke dalam meristem tersebut melalui proses infeksi. Sinyalsinyal kimia yang di sintesis oleh bakteri itu pada dasarnya merupakan asam amino termodifikasi (homoserin lakton) yang membawa subtituen rantai asil yang bervariasi yang disebut asil homoserin lakton (AHL). Melalui pendeteksian dan reaksi terhadap senyawasenyawa kimia tersebut selsel tanaman secara individu dapat merasakan berapa banyak sel yang mengelilingi mereka.
Interaksi secara simbiosis terjadi karena adanya pertukaran sinyal antara tumbuhan dan bakteri (Rhizobia). tanaman mensekresikan senyawasenyawa flavonoid yang gugus fenolnya bersama dengan NodD (protein penggerak) dari bakteri menginduksi ekspresi dari gen pembentukan noduldari Rhizobia (nod,nol,noe).Sebagai hasilnya, Rhizobiamemproduksi Nod factors. Induksi Nod factors direspon oleh tanaman (yang salah satunya) dengan pembentukan nodul.
Proses pembentukan nodul terjadi melalui beberapa tahap perkembangan yang dimulai dengan kolonisasi bakteri Rhizobia dan lalu menempel pada rambut akar. KemudianRhizobia terjebak di dalam lekukan lipatan rambut akar yang kemudian mengakibatkanRhizobia mencoba masuk melalui dinding sel dengan menyusup dengan membentuk infeksi (luka). Sel kortikoid tertentu dari tanaman membelah untuk membentuk primordial nodul dan melalui primordial ini penyusupan sel secara infeksi tumbuh. Pertumbuhan tersebut lebih lanjut akan membentuk suatu tumor. Di dalam daerah infeksi tersebut bakteri membelah diri sebelum akhirnya terbentuk nodul dan bakteri tersebut terdiferensiasi menjadi bakteroid dan mulai mengikat nitrogen
Pada awal respon tanaman terhadap induksi Nod factors, melibatkan aliran ion yang melewati membran plasma dan berasosiasi di membran, yang diikuti getaran secara berkala ion kalsium yang diikuti pembentukan ulang rambut akar dan inisiasi pembelahan sel kortikoid. Pembentkan bintil akar membutuhkan Nod factors karena apabila Rhizobia tidak memproduksi Nod factors maka tidak akan terjadi pembentukan bintil.
B.Proses pembentukan bintil akar pada kacang-kacangan.
Pembentukan bintil akar dimulai dengan sekresi produk metabolism tanaman ke daerah perakaran yang menstimulasi pertumbuhan bakteri. Terjadi interaksi antara akar tanaman dengan bakteri Rhizobia. Akar tanaman mengeluarkan sinyal yang akan mengaktifkan ekspresi gen dari bakteri yang berperan pada nodulasi. Bakteri Rhizobia akan mensintesis sinyal berupa asam amino termodifikasi (homoserin lakton) yang membawa subtituen rantai asil yang bervariasi yang disebut asil homoserin lakton (AHL), yang menginduksi pembentukan meristem nodul dan memungkinkan bakteri untuk masuk ke dalam meristem tersebut melalui proses infeksi. Interaksi secara simbiosis terjadi karena adanya pertukaran sinyal antara tumbuhan dan bakteri (Rhizobia). Tanaman mensekresikan senyawasenyawa flavonoid yang gugus fenolnya bersama dengan NodD (protein penggerak) dari bakteri menginduksi ekspresi dari gen pembentukan nodul dari Rhizobia (nod, nol, noe). Sebagai hasilnya, Rhizobia memproduksi Nod factors. Induksi Nod factors direspon oleh tanaman (yang salah satunya) dengan pembentukan nodul. Proses selanjutnya terjadi kolonisasi bakteri Rhizobia dan lalu menempel pada rambut akar yang dilanjutkan dengan deformasi (perubahan bentuk) bulu akar yaitu membelok atau bercabang, sebagai respon terhadap etilen, yang dirangsang oleh IAA. Kemudian Rhizobia terjebak di dalam lekukan lipatan rambut akar yang kemudian mengakibatkan Rhizobia mencoba masuk melalui dinding sel dengan menyusup dengan membentuk infeksi (luka). Pembentukan benang infeksi untuk mentransfer sel-sel bakteri ke dalam korteks akar. Bakteri menembus dan masuk ke dalam sel-sel korteks. Selanjutnya terjadi pembentukan meristem nodul dan perluasan nodul dengan pembelahan sel-sel korteks. Pembesaran sel-sel korteks yang terinfeksi di bagian dalam nodul. Sel kortikoid tertentu dari tanaman membelah untuk membentuk primordial nodul dan melalui primordial ini penyusupan sel secara infeksi tumbuh. Pertumbuhan tersebut lebih lanjut akan membentuk suatu tumor. Di dalam daerah infeksi tersebut bakteri membelah diri sebelum akhirnya terbentuk nodul dan bakteri tersebut terdiferensiasi menjadi bakteroid dan mulai mengikat nitrogen.
C.Peranan bakteri dalam peningkatan produksi pertanian.
Reaksi nitratasi
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.
Pemanfaatan Rhizobium dalam produksi pertanian dilakukan:
1.    Pemeliharaan dan peningkatan kesuburan tanah dengan memanfaatkan mikrobia yang berperan dalam siklus Nitrogen (mikrobia penambat nitrogen, mikrobia amonifikasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi), Fosfor (mikrobia pelarut fosfat), Sulfur (Mikrobia pengoksidasi sulfur), dan Logam-logam (Fe, Cu, Mn, dan Al),
2.    Pemeliharaan kesehatan tanah dengan memanfaatkan mikrobia penekan organisma pengganggu tanaman (OPT),
3.    Pemulihan kesehatan tanah dengan memanfaatkan mikrobia pendekomposisi / penyerap senyawa-senyawa toksik terhadap mahluk hidup (Bioremediasi),
4.      Pemacuan pertumbuhan tanaman dengan memanfaatkan mikrobia penghasil fitohormon.
2.    Pengaruh dan Penerapan Bakteri  Rhizobium  terhadap Mikrobiologi PertanianPada dunia pertanian bakteri rhizobium  mengikat unsur nitrogen dari lingkungan sekitar dan menularkan ke tumbuhan, tetapi bagian akar dan juga pada bagian  tanah pada suatu tanaman. Kebanyakan  rhizobium menularkan pada tanaman yang berbiji : contohnya saja akar pada tanaman kedelai. Pada tanaman kedelai tersebut, bakteri rhizobium menempel pada bintil akar. Dan itu membuat tanaman tersebut tumbuh subur dan untuk melangsungkan hidupnya karena tanaman tersebut telah terinfeksi oleh bakteri Rhizobium.
Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.
                       












            BAB 3
METODE PENELITIAN

Tempat praktikum       :1. Di ruang 19 universitas panca marga.
2.BALIT KABI(balai penelitian kacang-kacangan dan umbi-umbian)
Jalan raya sukapura km-10,Kabupaten Probolinggo
Alat dan bahan:
1.Tanaman kedelai berumur 15,45,60 hari setelah tanam.
2.Tanaman kacang tanah berumur 15,45,60 hari setelah tanam.
3.Tanaman kacanh hijau berumur 15,45,60 hari setelah tanam.
4.Pisau.
















BAB  4
DATA PENGAMATAN
NO
NAMA TANAMAN
                                     HASIL SETELAH TANAM
15 Hst
45 Hst
60 Hst
1.
Kedelai




                 -




                 -
A
Warna bintil
                 -
                  -
Coklat kehitaman
B
Jumlah bintil
                 -
                  -
64
C
Letak bintil
                 -
                  -
Bekelompok
2.
Kacang tanah
A
Warna bintil
Merah muda
Merah muda
Coklat kehitaman
B
Jumlah bintil
15
17
46
C
Letak bintil
Berpencar
Berpencar
Berkelompok

3.
Kacang hijau





                  -

A
Warna bintil
                 -
Merah muda
Hitam
B
Jumlah bintil
                 -
15
36
C
Letak bintil
                 -
Berpencar
Berpencar


                                                           
                                                             BAB 5    
         PENUTUP
A.      Kesimpulan
Bintil pada tanaman akan tumbuh saat berumur  15 HST
Pada tanaman berumur 15 dan 45 HST bintil akar mamapu menyerap nitrogen (N)
Bintil akar sudah tidak efektif menyerap nitrogen (N) saat tanaman berumur 60 HST(hasil setelah tanam)
Bintil akar yang berwarna merah muda adalah bintil akar yang aktif menyerap nitrogen sedangkan bintil akar yang berwarna coklat kehitaman sudah tidak aktif lagi menyerap nirogen.
Bakteri adalah suatu mikroorganisme yang memiliki peranan yang merugikan ataupun menguntungkan, dalah satu bakteri yang menguntungkan adalah bakteri Rhizobium Leguminasorum yang memiliki peranan penting dalam dunia pertanian, yaitu dapat mengikat N udara bebas menjadi N yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Bakteri Rhizobium Leguminasorum mengikat N dengan cara bersimbiosis dengan akar tanaman Leguminosa yang menginfeksi ujung – ujung bulu akar yang tidak berselullosa , karena bakteri Rhizobium  tidak dapat menghidrolisis sellulosa


0 komentar:

Posting Komentar